Jokowi: Salaman dengan Rakyat Jangan Cuma Mau Pemilu

Jokowi: Salaman dengan Rakyat Jangan Cuma Mau Pemilu | Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, seorang pemimpin tidak akan bisa merumuskan kebijakan yang dapat mengakomodasi kepentingan rakyat jika ia tidak pernah berhubungan langsung dengan rakyatnya. Karena itulah, Jokowi menegaskan bahwa seorang pemimpin harus sesering mungkin terjun ke masyarakat.

Jokowi: Salaman dengan Rakyat Jangan Cuma Mau Pemilu
KOMPAS.com/ALSADAD RUDI
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (dua kanan) bersama dengan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan (tengah), dan Wali Kota Bogor terpilih Bima Arya (kiri) menghadiri acara

"Gimana mau merasakan penderitaan rakyat kalau kita enggak pernah ketemu dengan mereka. Bersentuhan kulit aja enggak pernah, salaman aja enggak pernah, salaman kalau mau pemilu. Gimana mau merumuskan kebijakan," katanya saat menjadi pembicara dalam acara Menuju Good Governance: Reformasi Birokrasi dan Peran Mahasiswa di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Jokowi mengatakan, dengan sering terjun ke tengah masyarakat, seorang pemimpin akan mengetahui permasalahan nyata yang terjadi. Ia mencontohkan program-program pendidikan gratis yang hanya berkutat pada biaya sekolah dan buku. Padahal, menurutnya, terkadang banyak kepala keluarga yang enggan menyekolahkan anaknya karena tidak mampu membeli sepatu dan seragam.

"Itu yang secara detail tidak dilihat pemimpin kita, karena apa? Mereka tidak pernah ke lapangan. Mereka tidak pernah melihat permasalahan secara konkret," ujar Jokowi.

Dia menyebutkan, dengan sering melakukan kunjungan ke tengah masyarakat, seorang pemimpin dapat melakukan management control dari kebijakan yang telah dirumuskannya. Menurutnya, salah satu kelemahan yang sering terjadi di dalam sistem pemerintahan di Indonesia, baik di lingkup kota/kabupaten, provinsi, maupun pusat, adalah kurangnya melakukan manajemen pengawasan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menceritakan pengalamannya saat melakukan kunjungan ke salah satu kantor kelurahan di Jakarta. Saat itu, Jokowi tiba pukul 07.00 dan belum ada satu pun petugas kelurahan yang datang. "Saya minta pintunya dibuka, tapi pada bingung cari kuncinya di mana. Saya akhirnya nunggu sampai jam 08.15, yang datang cuma tiga orang. Gimana mau melayani masyarakat?" ujar Jokowi. Jokowi juga minta camat dan lurah untuk sering ke lapangan sehingga warga mengetahui sosok pimpinan pemerintah di wilayahnya.

Dalam acara tersebut, Jokowi didaulat menjadi pembicara pertama. Pembicara lain yang turut hadir adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Wali Kota Bogor terpilih Bima Arya, dan staf ahli Kementerian Pekerjaan Umum Rusdianto.

Sumber: Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts